PERANAN PENDIDIKAN KARAKTER TERHADAP PENANGGULANGAN ANTI KORUPSI
Penguatan pendidikan moral (moral education) atau pendidikan
karakter (character education) dalam konteks sekarang sangat relevan
untuk mengatasi krisis moral yang sedang melanda di negara kita. Krisis
tersebut antara lain berupa meningkatnya pergaulan bebas, maraknya angka
kekerasan anak-anak dan remaja, kejahatan terhadap teman, pencurian remaja,
kebiasaan menyontek, penyalahgunaan obat-obatan, pornografi, meningkatnya kasus
korupsi dan perusakan milik orang lain sudah menjadi masalah sosial yang hingga
saat ini belum dapat diatasi secara tuntas, oleh karena itu betapa pentingnya
pendidikan karakter.
Secara sederhana, pendidikan karakter dapat didefinisikan sebagai
segala usaha yang dapat dilakukan untuk mempengaruhi karakter siswa. Tetapi
untuk mengetahui pengertian yang tepat, dapat dikemukakan di sini definisi
pendidikan karakter yang disampaikan oleh Thomas Lickona. Lickona menyatakan
bahwa pengertian pendidikan karakter adalah suatu usaha yang disengaja
untuk membantu seseorang sehingga ia dapat memahami, memperhatikan, dan
melakukan nilai-nilai etika yang inti.
Karakter merupakan ciri khas yang dimiliki oleh suatu benda atau
individu. Ciri khas tersebut adalah asli dan mengakar pada kepribadian benda
atau individu tersebut, serta merupakan “mesin” yang mendorong bagaimana
seorang bertindak, bersikap, berucap, dan merespon sesuatu (Kertajaya, 2010).
Pendidikan karakter telah menjadi perhatian berbagai negara dalam
rangka mempersiapkan generasi yang berkualitas, bukan hanya untuk kepentingan
individu warga negara, tetapi juga untuk warga masyarakat secara keseluruhan. Pendidikan
karakter dapat diartikan sebagai the deliberate us of all dimensions of school
life to foster optimal character development (usaha kita secara sengaja dari
seluruh dimensi kehidupan sekolah/madrasah untuk membantu pembentukan karakter
secara optimal.
Secara umum Pendidikan Karakter adalah suatu konsep dasar yang
diterapkan ke dalam pemikiran seseorang untuk menjadikan akhlak jasmani rohani
maupun budi pekerti agar lebih berarti dari sebelumnya sehingga dapat
mengurangi krisis moral yang menerpa negeri ini. Menurut para ahli pengertian
pendidikan karakter haruslah diterapakan ke dalam pikiran seseorang sejak usia
dini, remaja bahkan dewasa, sehingga dapat membentuk karakter seseorang menjadi
lebih bernilai dan bermoral.
Pendidikan karakter sangatlah menjadi perhatian berbagai negara di
dunia ini untuk membentuk generasi yang berkualitas. diharapkan bahwa generasi penerus bangsa ini juga
mengedepankan pendidikan karakter sehingga membentuk generasi yang tidak
brutal, tidak berprilaku free seks, tidak berpesta miunuman keras bahkan tidak
berprilaku pornografi. Kita juga mengharapkan dapat berkurangnya tingkat
korupsi bahkan hilang, dengan meningkatkan pendidikan karakter tersebut.
Kalau kita tengok apa itu korupsi? Menurut Robert
Klitgaard, Pengertian Korupsi adalah suatu tingkah laku yang
meyimpang dari tugas-tugas resmi jabatannya dalam negara, dimana untuk
memperoleh keuntungan status atau uang yang menyangkut diri pribadi
(perorangan, keluarga dekat, kelompok sendiri), atau melanggar aturan
pelaksanaan yang menyangkut tingkah laku pribadi. Pengertian korupsi yang
diungkapkan oleh Robert yaitu korupsi dilihat dari perspektif administrasi
negara.
Korupsi merupakan suatu tindakan yang sangat tidak terpuji yang
dapat merugikan suatu bangsa dan negara. Korupsi di Indonesia bukanlah hal yang
baru, Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah kasus korupsi yang
terbilang cukup banyak. Akan tetapi banyak juga kasus korupsi yang dilakukan
oleh para pejabat atau pemegang kekuasaan yang telah dibungkar oleh Komisi
Pemberantasan Korupsi (KPK).
Korupsi termasuk perbuatan yang buruk seperti penggelapan
uang, penerimaan uang sogok dan lain sebagainya untuk memperkaya diri sendiri
atau orang lain atau korporasi, yang mengakibatkan kerugian keuangan pada
negara.
Korupsi dapat terjadi disebabkan beberapa factor, diantara penyebab
terjadinya korupsi adalah :
1.
Iman
yang lemah
Orang-orang
yang memiliki kelemahan iman, sangat mudah sekali untuk melakukan tindakan
kejahatan seperti korupsi contohnya. Apabila iman orang tersebut kuat, mereka
tidak akan melakukan tindakan korups ini. Banyak sekali alasan yang diberikan
oleh penindak korupsi ini.
2.
Lemahnya
penegakan hukum
Lemahnya dan
tidak tegasnya penegakan hukum merupakan salah satu faktor berkembangnya
tindakan korupsi. Penegakan hukum yang lemah ini dapat menghindarkan para
pelaku korupsi dari sanksi-sanksi hukum.
3.
Kurangnya
Sosialisasi dan Penyuluhan kepada Masyarakat
Hal ini dapat
menyebabkan masyarakat tidak tahu tentang mengenai bentuk-bentuk tindakan
korupsi, ketentuan dan juga sanksi hukumnya, dan juga cara menghindarinya.
Akibatnya, banyak sekali diantara mereka yang menganggap "biasa"
terhadap tindakan korupsi, bahkan merekapun juga akan melakukan hal
tersebut.
4.
Desakan Kebutuhan Ekonomi
Dengan keadaan
ekonomi yang sulit, semua serba sulit, berbagai tindakan pun akan dilakukan
oleh seseorang, guna untuk mempermudah kebutuhan ekonomi seseorang,
salahsatunya adalah dengan melakukan tindakan korupsi.
5.
Pengaruh Lingkungan
Lingkungan yang
baik akan berdampak baik juga bagi orang yang berada dilingkungan tersebut,
tetapi bagaimana jika di lingkungan tersebut penuh dengan tindakan korupsi dan
lain-lain. Maka orang tersebut juga akan terpengaruh dengan tindakan kriminal,
contohnya korupsi.
Peran pendidikan karakter itu sangat penting untuk menanggulangi
korupsi yang ada diindonesia ini, Memperoleh pendidikan merupakan hak setiap
manusia karena pendidikan memiliki peranan yang sangat penting bagi
kelangsungan hidup dan masa depan seseorang. Tanpa pendidikan, seseorang akan
tumbuh menjadi pribadi yang tidak berkualitas, dia akan tumbuh menjadi
seseorang yang tidak mengenal aturan, seenaknya sendiri, malas dan cenderung
memiliki mental yang lemah, tidak memiliki daya juang positif yang akhirnya
akan membuat arah hidupnya tidak jelas, tidak terkendali dan dapat terjerumus
ke hal-hal negatif, seperti narkoba dan minuman keras yang menyebabkan si
pemakai menjadi kecanduan, sehingga apapun caranya akan ditempuh demi
mendapatkan narkoba dan minuman keras tersebut. Untuk mendapatkan narkoba dan
minuman keras tersebut tentu saja tidak gratis, ada harga yang harus dibayar.
Saat pecandu tersebut mulai kehabisan uang untuk membeli narkoba minuman keras,
berbagai cara ditempuhnya untuk memperoleh uang guna membeli narkoba dan
minuman, mulai dari menjual barang-barang yang ada di rumah sampai habis dan
akhirnya melakukan tindak kejahatan mulai dari mencuri hingga merampok.
Tanpa pendidikan, manusia akan sangat mudah dipengaruhi dan
dimanfaatkan oleh pihak tertentu yang ingin mencari keuntungan pribadi, mereka
sangat mudah menurut perintah dari para provokator yang hendak menghancurkan
bangsanya seperti yang marak terjadi sekarang ini adalah terorisme yang banyak
melibatkan anak-anak muda karena mereka sangat mudah diprovokasi dan dicuci
otaknya. Selain itu, tanpa pendidikan manusia akan sangat kesulitan memperoleh
pekerjaan karena tidak memiliki keahlian apapun yang menjadi tuntutan setiap
instansi dalam memperoleh pekerjaan.
Menjadi bangsa yang maju dan berkembang adalah impian setiap negara
di dunia. Maju dan tidaknya suatu bangsa sangat dipengaruhi oleh faktor
pendidikan. Dengan pendidikan yang matang, suatu bangsa akan memiliki sumber
daya manusia yang berkualitas dan tidak mudah diperbudak oleh pihak lain. Pendidikan
merupakan kebutuhan utama bagi bangsa yang ingin maju dan berkembang. Peningkatan
mutu pendidikan karakter sangat berpengaruh terhadap perkembangan suatu bangsa
salahsatunya penanggulangan anti korupsi. Pendidikan karakter terhadap
penanggulangan anti korupsi dapat
diperoleh di lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan
masyarakat.
1.
Lingkungan
Keluarga
Pendidikan
karakter anak yang paling penting adalah
pendidikan dalam keluarga. Pendidikan keluarga memiliki pengaruh yang sangat
besar terhadap pembentukan karakter anak dan menjadi kunci utama dalam
membentuk pribadi anak menjadi baik. Seorang anak yang dididik oleh orang
tuanya dengan penuh kasih sayang akan merasa dihargai dan dibutuhkan, ia pun
akan menyayangi keluarganya sehingga akan tercipta kondisi yang saling
menghargai dan saling membantu. Kondisi tersebut sangat mendukung perkembangan
anak karena orang tualah yang berperan utama dalam pertumbuhan dan perkembangan
anak. Di dalam keluarga yang penuh rasa kasih sayang, menjadikan harga diri
anak dapat berkembang karena anak merasa dihargai, dicintai, dan diterima
sebagai manusia. Keluarga yang menerapkan pendidikan karakter dapat
menghasilkan anak yang memiliki kepribadian baik. Oleh karena itu, pendidikan
karakter dalam keluarga harus menjadi dasar yang kuat dalam membangun
kepribadian seorang anak dimasa depan.
2.
Lingkungan
Sekolah
Lingkungan
sekolah merupakan pendidikan karakter
kedua setelah keluarga. Guru menjadi media pendidik dan sumber informasi
bagi anak didik dalam memberikan ilmu pengetahuan sesuai dengan keahlian yang
dimiliki. Guru berperan memberikan bantuan, motivasi, dan tugas kepada anak
untuk melatih kedisiplinan agar anak memiliki tanggung jawab dalam
menyelesaikan tugasnya. Di lingkungan sekolah lebih menekankan pengajaran
tentang kedisiplinan, tanggung jawab, dan ketaatan terhadap aturan-aturan yang
berlaku serta norma-norma yang berlaku di lingkungan masyarakat sehingga anak
dapat menempatkan diri dimanapun dia berada dan bagaimana bersikap yang baik,
sopan, dan santun kepada siapapun terlebih kepada orang yang lebih tua.
3.
Lingkungan
Masyarakat
Lingkungan
masyarakat juga memiliki peran penting bagi perkembangan karakter anak didik,
karena lingkungan masyarakat dapat memberikan gambaran bagaimana hidup
bermasyarakat. Anak didik berinteraksi secara langsung dengan masyarakat,
sehingga masyarakat dapat menilai anak tersebut apakah dia terdidik atau tidak
terdidik.
Dengan pendidikan, dalam diri anak tertanam pengetahuan yang
membuat dia bisa menemukan hal-hal baru yang belum pernah ada sebelumnya
sehingga dapat memajukan diri sendiri dan dapat dimanfaatkan dengan bijaksana.
Selain itu, pendidikan karakter juga dapat menanamkan hal-hal positif sejak
dini terhadap anak didik. Melihat kondisi saat ini, anak didik sebagai generasi
muda penerus bangsa diharapkan dapat mengembangkan ilmu pengetahuan agar tidak
ketinggalan dengan bangsa-bangsa lain serta agar tidak mudah diperbudak dan
dimanfaatkan oleh pihak lain.
Kualitas moral generasi muda saat ini boleh dikatakan menurun
sehingga manusia korup berada di mana-mana, oleh karena itulah perlu diselenggarakan
pendidikan karakter yang meliputi pendidikan moral, pendidikan nilai-nilai
kehidupan, religius, dan budi pekerti di setiap institusi .
Pendidikan karakter yang diberikan kepada anak sebagai generasi
penerus bangsa mengarah kepada rasa hormat, tanggung jawab, jujur, peduli,
adil, dan taat kepada Tuhan Yang Maha Esa. Dengan kata lain, pendidikan
karakter bertujuan membentuk bangsa yang bermoral, berakhlak mulia, berjiwa
patriot, tangguh dan kompetitif yang didasarkan oleh iman dan takwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa. Sehingga pendidikan karakter sangat berpengaruh terhadap
penanggulangan anti korupsi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar